satuwarta.id – Dalam meresmikan Pasar Wates, Pemerintah Kabupaten Kediri mengusung konsep tematik, perpaduan antara pasar wisata, tradisional modern, dan berbudaya.
Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih menyampaikan, sesuai arahan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana bahwa keberadaan pasar diharapkan dapat memberikan dampak tidak hanya sebagai sarana jual beli, melainkan termasuk sebagai pasar wisata.
“Menjadi harapan Mas Bupati, Pasar Wates ini didesain tidak hanya sekadar pasar, tapi bagaimana bisa menjadi daya tarik orang luar untuk masuk ke Pasar Wates,” terang Tutik, sekaligus menjadi Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan itu, Senin (29/1/2024).
Dijabarkan Tutik, konsep tematik sebagai pasar wisata tersebut menyusul letak geografis Pasar Wates yang berdekatan dengan wisata Gunung Kelud disinyalir akan menjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Kemudian, revitalisasi pasar yang menelan anggaran sekitar Rp16 miliar itu didukung dengan konsep tradisional modern. Unsur tradisional mengangkat cara pedagang dalam menjual pada umumnya. Sedangkan modern menyelipkan adanya digitalisasi teknologi.
Termasuk pemasangan fasilitas smart CCTV di 22 titik, pemberlakuan kartu e-parkir (bagi pedagang) yang didukung dengan palang pintu keluar masuk secara otomatis.
Sedangkan konsep budaya ditandai berbagai ornamen estetik khas Kabupaten Kediri. Mulai dari Panji, motif Gringsing, hingga Kelono Sewandono. Tentu hal itu menyesuaikan filosofi Kediri Berbudaya.
“Konteks Pasar Wates bangunannya memang seperti ini. Jadi kami mohon support karena ini hal baru, yang mana harus kita rawat bersama,” jelasnya.
Menyikapi konsep tematik, lanjut Tutik, Pemerintah Kabupaten Kediri berencana membuat 3 shifting dengan tujuan agar 486 pedagang dapat menempati pasar yang berada di Jalan Raya Tawang itu.
Direncanakan, pada pagi hari diperuntukkan bagi pedagang sayur. Lalu dilanjutkan pedagang yang menempati los. Serta pada malam hari diinisiasikan adanya pusat kuliner.
“Sebagaimana arahan Mas Bupati (Mas Dhito), tentunya perlu inovasi-inovasi strategi supaya seluruh pedagang mendapatkan tempat,” tegasnya.
Sebab, pembangunan Pasar Wates menjadi dasar pemerintah daerah dalam membuat Detail Engineering Design (DED) mendatang bagi pasar yang lainnya.
Adapun selain CCTV dan e-parking, sejumlah fasilitas juga telah siap difungsikan di Pasar Wates. Seperti unit kantor pengawas, kios, lapak, wastafel, tempat sampah, toilet, dan mushola.ind