Tetap Tanpa Kejelasan, Mitra Koperasi NMSI Mulai Hilang Harapan

satuwarta.id – Para mitra investasi Koperasi Niaga Mitra Sejahtera Indonesi (NMSI) semakin kehilangan harapan.
Sampai saat ini investasi senilai milyaran dari ratusan mitra koperasi yang bergerak di bidang budidaya dan pengelolaan lebah klanceng atau trigona sp itu sama sekali belum memperlihatkan tanda-tanda bisa kembali. Pihak Koperasi berdalih uang tersebut dibawa kabur oleh Ketua Koperasi yang berinisial CAH.
” Kita sudah berusaha, tapi dari pihak koperasi juga tidak ada kejelasan sama sekali. Untuk saat ini hanya menunggu dari pihak kepolisian. Semoga pihak kepolisian bisa menangkap pelaku untuk mempertanggungjawabkan yang diperbuat, ” ujar Satrya Adam, salah satu mitra koperasi NMSI Desa Bulu, Dusun Bogo, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.
Satrya mengungkapkan dalam prakteknya pihak koperasi menawarkan kemitraan budi daya lebah, yang nantinya hasil dari budi daya tersebut akan menjadi dipasok menjadi bahan baku industri kosmetik. Koperasi menawarkan tiga macam budi daya lebah yakni kotak lebah kecil (stuf) senilai Rp 350 ribu, kotak sedang senilai Rp 500 ribu, dan terakhir kotak besar senilai Rp 1juta.
Kotak bersegel berisi koloni lebah itu ditempatkan di kediaman mitra , yang akan diambil pihak koperasi saat waktunya panen yakni setiap 3 bulan.
Koperasi NMSI sendiri awalnya berkantor pusat di Kota Kediri, namun belakangan Koperasi NMSI diduga memindahkan operasional utama ke Kantor yang berada di Madiun. Kantor di kota Kediri sendiri telah dilarang beroperasi oleh Dinas UKM , Tenaga Kerja, dan Koperasi Kota Kediri pasca NMSI gagal mengembalikan uang mitra.
Satrya menambahkan pihak pengurus sempat kembali memberikan harapan dengan meminta mitra mengumpulkan sejumlah surat perjanjian kerjasama. MOU yang dikumpulkan kemudian diganti dengan tanda terima, yang berkop surat alamat kantor NMSI di Madiun.
“Dikumpulkan di Nganjuk, katanya untuk didata. Istilahnya untuk pengembalian dana. Tapi sampai sekarang juga belum ada kejelasan. Tidak ada kabar lagi dari pengurus Koperasi. ” kata Satrya yang sudah menginvestasikan uang sebesar Rp 85 juta di Koperasi tersebut. (bby)