satuwarta.id – Munculnya wabah PMK membuat harga sapi cenderung turun. Tidak terkecuali di Kabupaten Kediri. Namun para peternak diminta untuk tetap tenang dan tidak panic selling.
Hal itu untuk mencegah pihak-pihak tak bertanggung jawab serta pedagang luar Kediri mengambil untung dari penurunan harga sapi di pasaran, terutama menjelang Idul Adha nanti.
” Pengaruh di harga jelas, itu pasti. Tapi bagaimana kita menjaga kasusnya tidak tambah merebak, biar harganya tidak semakin turun itu yang menurut kami masih perlu kerja keras. Penurunannya, yang biasa harganya Rp 14 juta, sekarang ditawarkan Rp 11- Rp 12 juta. Pemilik ternak jangan panik dulu kalau tidak ini jadi kesempatan pedagang luar beli murah, sementara jualnya tetap, ” Tukas Kepala Dinas Perdagangan Tutik Purwaningsih, Senin, (24/05/2022).
Untuk harga daging sapi sendiri, masih stabil.
Meskipun terjadi penurunan, tidak terlalu signifikan. Pada momen lebaran harga sempat di angka Rp 120 ribu, dan kini berkisar di angka Rp 110 -Rp 105 ribu. “Turunnya itu turun wajar, artinya kebutuhan biasa ya seperti ini, ” tutur Tutik.
Tutik menegaskan menjaga harga dan permintaan daging tetap aman menjadi tantangan di tengah wabah PMK. Sementara permintaan atas daging sapi sendiri juga masih aman.
” info dari jagal, juga masih stabil. Ini tantangan juga, teman-teman kami minta dari bidang Kesmavet itu sosialisasi makan daging masih aman karena PMK bukan zoonosis. Jangan sampai ada penurunan penjualan masyarakat tidak mau makan daging. Nanti harga daging tambah turun, sapi tambah ini tidak laku, ” ujar Tutik. by
