Stunting Multidimensional Tidak Hanya Karena Kemiskinan-Akses Pangan
satuwarta.id – Meski tidak memiliki angka stunting yang tinggi, namun bukan berarti Kota Kediri tidak waspada terhadap ancaman stunting.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr. Fauzan Adima, dalam seminar online bertajuk Deteksi Dini Masalah Gizi dan Intervensi Cegah Stunting di Kota Kediri mengatakan bahwa penyebab stunting multidimensional tidak hanya kemiskinan dan akses pangan, tetapi juga pada pola asuh dan pemberian makan pada balita.
Ia juga menambahkan stunting berdampak pada kualitas sumber daya manusia. “Stunting menyebabkan gagal tumbuh (berat lahir rendah, kecil, kurus), hambatan perkembangan kognitif dan motorik, dan gangguan metabolik saat dewasa, berisiko penyakit tidak menular,” tutur dr. Fauzan.
Seminar yang digelar online ini sendiri, merupakan salah satu upaya pemerintah kota Kediri dalam menekan angka stunting. “Meskipun bukan yang terparah, namun kami selalu mengusahakan untuk terus menekan angka stunting di Kota Kediri salah satunya melalui seminar online ini,” terang dr. Fauzan Adima, Jum’at (25/6/2021).
Di sisi lain, ditambahkan dr. Fauzan Adima, di Kota Kediri permasalahan stunting di masa pandemi Covid-19 prevalensinya naik walau masih berada di bawah rata-rata Jawa Timur. “Stunting hampir terjadi di seluruh kelurahan dan seluruh kelompok sosial ekonomi,” terangnya.
Sementara itu, dr. Nur Aisyah Widjaya, Staf Bagian Anak Konsultan Gizi Pediatri dan Penyakit Metabolic RSUD Dr. Soetomo Surabaya menjelaskan plot pada grafik pertumbuhan panjang badan dan tinggi badan menurut usia dan jenis kelamin untuk mendeteksi stunting.
Jika panjang badan dibagi usia dikalikan tinggi badan dibagi usia kurang dari -2 Zscore disebut stunted atau pendek. Namun, jika panjang badan dibagi usia dikalikan tinggi badan dibagi usia kurang dari -3 Zscore maka disebut severely stunted atau sangat pendek.
“Zscore adalah nilai yang digunakan untuk menentukan apakah pertumbuhan balita itu dikategorikan normal atau tidak,” ungkap dr. Nur Aisyah yang juga menjelaskan tentang bagaimana cara menimbang berat badan pada balita.
Berlokasi di auditorium Dinas Kesehatan Kota Kediri, dr. Fauzan bertindak langsung sebagai narasumber bersama dengan dr. Nur Aisyah Widjaya, Staf Bagian Anak Konsultan Gizi Pediatri dan Penyakit Metabolic RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Sedangkan untuk peserta pada seminar online ini diikuti oleh 70 orang dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Kediri , Puskesmas dengan 3 staf bagian gizi, bidan dan promosi kesehatan. bby