BERITA PILIHANWISATA

Pepeling Jembatan Lama ke-156, Menggugah Semangat Pelestarian Cagar Budaya

satuwarta.id – Jembatan Lama atau juga disebut Brug Over Den Brantas Te Kediri sebagai cagar budaya sejak tahun 2019. Pengakuan terhadap nilai sejarahnya semakin menguat ketika pada tahun 2022, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengukuhkan Jembatan Lama sebagai Struktur Cagar Budaya Tingkat Nasional.

Tahun ini, Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga mengirimkan tim untuk menetapkan Jembatan Lama sebagai Cagar Budaya Tingkat Provinsi. Tahun ini juga, Jembatan Lama Kediri genap berumur 156 tahun, yang ditandai dengan digelarnya acara “Pepeling ke-156 Jembatan Lama Kota Kediri.”

Ketua Pelaksana Pepeling ke-156, Oki Nurfatoni, menekankan bahwa warisan sejarah bukan sekadar peninggalan masa lalu, melainkan aset berharga untuk masa depan yang perlu dirawat bersama. “Pepeling ke-156 Jembatan Lama Kota Kediri” diisi dengan rangkaian kegiatan seperti pameran foto, diskusi sejarah, dan slametan budaya.

“Kami ingin menggugah kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga Jembatan Lama dan situs sejarah lainnya di Kediri. Pelestarian cagar budaya adalah tanggung jawab kita semua, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya,” tutur Oki, Selasa (18/3/2025)

Sementara itu Peneliti sejarah Jembatan Lama Kediri Imam Mubarok mengungkapkan dengan nilai sejarah yang luar biasa, Jembatan Lama Kediri dan berbagai cagar budaya lainnya memiliki peluang besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi baru di sektor pariwisata.

Pemerintah Kota Kediri, ditambahkan Imam Mubarok, perlu mempersiapkan strategi untuk mewujudkan hal ini. Menurutnya, Kota Kediri dapat mencontoh Yogyakarta yang telah sukses dikenal sebagai kota berbasis perdagangan dan jasa. Ia menegaskan, jika potensi-potensi ini dikelola dan dikonsep dengan baik, dapat memperkuat visi Mapan Kota Kediri.

“Setiap aspek sejarah yang dimiliki Kota Kediri perlu dimanfaatkan secara maksimal. Baik melalui storytelling, penggalian sejarah, maupun pendekatan lainnya. Dengan begitu, pengunjung yang biasanya hanya menginap sehari di Kediri bisa memperpanjang kunjungannya hingga dua atau tiga hari untuk lebih mengenal kota ini,” ujarnya.

Pemerintah Kota Kediri sendiri menyampaikan apresiasi tinggi kepada komunitas pemerhati sejarah yang telah berdedikasi dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya, termasuk Jembatan Lama Kota Kediri.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri, Zachrie Ahmad, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas terselenggaranya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa pelestarian sejarah tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan peran aktif masyarakat.

“Acara ini menjadi bukti nyata bahwa masyarakat memiliki kepedulian tinggi terhadap pelestarian sejarah Kota Kediri. Sebagai warga, kita tidak hanya patut berbangga, tetapi juga memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga dan merawatnya,” ujar Zachrie. tam

Tags
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close