MasBup Dhito Hadirkan e-Retribusi di Pasar Tradisional Kabupaten Kediri
satuwarta.id – Pemerintah kabupaten Kediri mendorong peningkatan transaksi digital di pasar tradisional dengan meluncurkan layanan e-Retribusi.
Dilaunching di pasar induk Pare, layanan e-Retribusi merupakan bagian dari implementasi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) bersama Bank Indonesia untuk mendorong perkembangan ekonomi digital.
“Dalam kerangka Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). digitalisasi terus dikembangkan untuk meningkatkan transparansi pendapatan asli daerah. Awal Juni kita transaksi di atas satu juta harus transfer tidak boleh cash. (digitalisasi) tentu akan meningkatkan investasi dan pelayanan pemerintah kepada publik, ” kata Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana dalam sambutannya.
Berbasis pada Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), layanan e-Retribusi juga telah diaplikasikan di Pasar Induk Papar, dan nantinya juga akan diterapkan di tiga pasar lain yakni di Pasar Kandangan, Pasar Keras, dan pasar Gringging.
MasBup Dhito – panggilan akrab Bupati Kediri mengungkapkan platform QRIS tidak hanya lebih transparan tapi juga lebih aman, dan mampu mencegah penularan COVID-19 karena tidak menggunakan sentuhan tangan.
” Di tengah pandemi kita mengurangi sentuhan atau contactless. Karena media penularan cukup tinggi adalah melalui transaksi uang, uang dipegang banyak orang disitu bakteri muncul. QRIS juga lebih cepat dan transparan, ” kata MasBup Dhito lagi.
Turut hadir dalam kesempatan peluncuran layanan e-Retribusi Kepala BI Perwakilan Kediri Sofwan Kurnia. Dengan kehadiran e-Retribusi di sejumlah pasar Kabupaten Kediri diharapkan para pedagang bisa membantu perkembangan ekonomi digital di tanah air.
” Mudah mudahan dengan proses digitalisasi ini kedepan kita melihat ekonomi digital meski pedagang masih tradisional. Teknologi yang digunakan juga memudahkan. Lancar 7×24 jam, ” tambah Sofwan Kurnia. (dr/bby)