satuwarta.id – Menindaklanjuti dorongan terhadap guru non Aparatur Sipil Negara (ASN) supaya mempunyai usaha, Pemerintah Kabupaten Kediri kini telah melakukan input data terhadap ribuan guru.
Saat ini telah terdata sejumlah 1.301 guru mayoritas non ASN yang tersebar se-Kabupaten Kediri. Di antaranya terbagi dalam 362 untuk guru SD, kemudian sebanyak 712 guru TK, dan 227 guru SMP.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri Mokhamat Muhsin menyampaikan, program tersebut menjadi harapan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana untuk menginvetarisir guru non ASN memiliki peluang berusaha, di samping profesi sebagai tenaga pendidik.
Dalam melaksanakan mandat dari bupati muda itu, Muhsin membeberkan pemerintah daerah akan melakukan identifikasi mengenai pemberian stimulasi bantuan sesuai kebutuhan para guru dalam mengembangkan usahanya.
“Baik dari pelatihan produksi, proses packing, tahapan pemasaran, ataupun pemberian modal usaha nantinya,” pinta Muhsin.
Hal itu menyesuaikan dengan jumlah ribuan guru yang telah diinput data, para guru rata-rata mempunyai usaha di bidang kuliner. Semacam kuliner roti, olahan keripik, dan aneka minuman. Bahkan, juga ada yang usaha di bidang pertanian.
Menurut Muhsin, tenaga pendidik yang telah memiliki usaha tersebut kebanyakan dari guru TK. Hal itu sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Kediri dalam mendorong kesejahteraan guru non ASN.
“Agar penghasilan dan kesejahteraan guru honorer bisa meningkat. Tidak bergantung pada insentif tetapi juga pada usaha yang dikembangkan,” terangnya.
Setelah melakukan pendataan, lanjut Muhsin, Dinas Pendidikan akan berkoordinasi lebih lanjut dengan dinas terkait. Termasuk mengenali berbagai kebutuhan tersebut.
“Akan kita diskusikan minggu depan. Ini sudah ada perintah Mas Bup (Mas Dhito) untuk dirapatkan dengan dinas terkait,” tuturnya.
Adapun dinas terkait meliputi Dinas Tenaga Kerja, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, serta dinas terkait lainnya.ind
