Gerakan Kebangsaan Mengumandangkan Mars Pancasila Diapresiasi Banyak Pihak
satuwarta.id – Gerakan Kebangsaan Mengumandangkan Mars Pancasila yang diinisiasi oleh Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Inisiasi ini dilaksanakan serentak di 17 Area Traffic Control System (ATCS) dan pusat perbelanjaan setiap pukul 14.00 WIB setiap hari di Kota Kediri dimulai pada 1 Juni 2021.
Direktur Standardisasi Materi dan Metode Aparatur Negara Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Aris Budi Utomo mengatakan gerakan-gerakan yang positif seperti ini menjadi salah satu momen penting untuk menyemangati bagaimana berindonesia di tengah keberagaman yang ada.
“Ini juga menjadi sangat penting karena kita menyadari bersama sudah hampir dua dekade terakhir ini kehadiran Pancasila di ruang publik sekarang ini sayup-sayup terdengar,” ujarnya.
Aris Budi Utomo menambahkan Gerakan ini dapat menjadi momentum yang sangat penting untuk kembali mengingatkan kehadiran Pancasila sebagai pemersatu bangsa.
“Sekali lagi kami mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Bapak Wali Kota Kediri, supaya ini menjadi gerakan masyarakat bahwa kembali menggelorakan nilai-nilai Pancasila di masyarakat bukan hanya tugas pemerintah, maupun BPIP tapi merupakan tugas seluruh elemen masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Gus Syauqi Ma’ruf Amin mengatakan Peluncuran Gerakan Kebangsaan Mengumandangkan Lagu Mars Pancasila merupakan sebuah inisiasi gerakan yang sangat menginspirasi dan memotivasi banyak pihak.
“Saya bangga, apresiasi yang luar biasa bahwa seorang kepala daerah mau menggerakkan dan InshaAllah ini juga bisa memotivasi teman-teman yang lain untuk tidak hanya melihat tapi juga bergerak bahwa Pancasila adalah jati diri kita,” putra Wakil Presiden Ma’ruf Amin itu.
Menurut Gus Syauqi, Pancasila memang merupakan jati diri yang tidak boleh berhenti di seluruh komponen bangsa Indonesia.
Ditambahkannya pula, memang diperlukan sebuah inisiasi gerakan agar Pancasila bisa melekat dan menempel pada setiap individu rakyat Indonesia.
“Ini memang tidak bisa dilakukan satu atau dua orang tetapi harus bisa menjadi suatu gerakan yang menularkan,” ujarnya. (bby)