satuwarta.id – Memaksimalkan potensi ekonomi masyarakat pedesaan di Indonesia melalui efisiensi rantai pasok dan digitalisasi aktivitas ekonomi, Dagangan telah melebarkan sayapnya ke 21 kecamatan di wilayah Kediri Raya.
CEO & Co-Founder Aplikasi Dagangan Ryan Manafe mengungkapkan dengan kehadiran aplikasi Dagangan dapat memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi digital di wilayah Kediri Raya, terutama Kabupaten Kediri yang memiliki 343 desa.
“Kami fokus pada masyarakat yang berada di pedesaan dan memperluas jaringan distribusi barang kebutuhan sehari-hari melalui jaringan gudang mikro yang kami bangun di wilayah pedesaaan,”
Sementara itu CTO & Co-Founder Dagangan Andhika Estrada menuturkan, melalui pemanfaatan teknologi yang mudah digunakan, Dagangan memberikan akses dan kemudahan melalui ekosistem digital Dagangan bagi UMKM dan pemilik warung di dalam rangka memberdayakan mereka untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah.
“Lewat aplikasi Dagangan, pemilik warung dapat dengan mudah memenuhi stok kebutuhan warung secara cepat dan terjangkau. Pesanan akan kami kirimkan dalam waktu 48 jam setelah pemesanan.” ungkap Estrada.
Aplikasi Dagangan mendistribusikan lebih dari 5,000 produk kebutuhan pokok secara online via aplikasi dengan harga yang terjangkau serta menawarkan bebas biaya pengiriman dengan minimal order Rp 400,000 setiap pemesanan.
Di wilayah Kabupaten Kediri, Dagangan menjangkau sebanyak 21 kecamatan termasuk Purwoasri, Pagu, Gurah, Papar, Kayen Kidul, Kunjang, Plemahan, Pare, Badas, Plosoklaten, Wates, Kepung, Puncu, Ngasem, Gampengrejo, Kras, Ngadiluwih, Kandat serta tiga wilayah di Kota Kediri.
Selain Kabupaten Kediri, Dagangan telah menjangkau 16 kabupaten lainnya di wilayah Jawa Timur melalui 6 jaringan gudang mikro yang berlokasi di Madiun, Ponorogo, Malang, Lamongan, Kediri, Jember dan akan memperluas daerah jangkauan di Jawa Timur dengan membuka gudang mikro di wilayah lainnya. tam