Bencana Hidrometeorologi Mengancam, Masyarakat Kediri Diminta Selalu Waspada

satuwarta.id – Warga kabupaten Kediri diminta terus meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana hidrometeorologi. Apalagi beberapa waktu lalu di beberapa wilayah di Jawa Timur telah terdampak bencana hidrometeorologi seperti angin kencang/puting beliung, banjir, banjir bandang dan tanah longsor.
Hal itu ditegaskan Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, melalui Penjabat Sekretaris Daerah Adi Suwignyo dalam
Apel Kesiapsiagaan dan Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana di Lapangan Desa Doko Kecamatan Ngasem, (31/10/2022).
Bupati juga mengingatkan, Kabupaten Kediri merupakan salah satu wilayah yang berpotensi dilanda bencana khususnya bencana alam hidrometeorologi, hal ini disebabkan karena wilayah Kabupaten Kediri berada pada dua lereng gunung yaitu Gunung Kelud dan Gunung Wilis serta berada pada daerah aliran sungai besar yang berhulu di kedua gunung tersebut.
“Melihat besarnya ancaman bencana alam hidrometeorologi tersebut maka kita perlu meningkatkan kewaspadaan. Pelaksanaan apel ini merupakan momentum yang tepat bagi kita untuk melakukan sinergi dan konsolidasi dalam penanggulangan bencana. Kita tahu bahwa bencana merupakan sesuatu yang sulit diprediksi,” ungkapnya.
Tidak hanya itu Adi Suwignyo juga menambahkan titik-titik yang perlu diwaspadai adalah wilayah yang berada dilereng gunung, seperti Gunung Kelud, Gunung Wilis dan Gunung Anjasmoro wilayah Kandangan.
“Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat supaya cinta terhadap tanaman dan menggalakkan kembali penghijauan supaya dampak dari bencana alam dapat diminimalisir,” pesannya.
Juga diharapkan sinergi antar stake holder baik ditingkat kabupaten maupun wilayah kecamatan dan desa dalam rangka upaya pencegahan, mitigasi serta meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.
Diantaranya dengan melaksanakan pelatihan secara intens dan terpadu terhadap personel yang akan ditugaskan sehingga mereka siap dalam menjalankan tugas dan lakukan pengecekan secara intens dan berkala terhadap seluruh peralatan penanggulangan bencana yang dimiliki oleh masing-masing instansi agar peralatan tersebut siap pakai pada saat dibutuhkan dalam penanggulangan bencana.
“Kita siap 24 jam memberikan prioritas pelayanan, perlindungan kepada masyarakat jika terjadi bencana alam,” tutup Adi Suwignyo. tam