WISATA

Sentra Kerajinan Tampah Dusun Babaan Berpotensi Jadi Wisata Edukasi

Warga di dusun Babaan, Desa Tugurejo kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri sampai saat ini masih setia untuk membuat penampi tradisional dari bambu atau yang akrab disapa tampah.

Berfungsi untuk menampi beras , atau untuk memisahkan sekam beras dan kotoran lainnya pada beras, tampah buatan warga dusun Babaan biasanya terbuat dari anyaman bambu berbentuk bundar seperti piring berdiameter antara 65-80 cm.

“Selain untuk menampi beras, tampah juga berguna untuk menaruh jajanan kue yang biasa disebut kue tampah, tampah juga digunakan sebagai tempat alas untuk tumpeng kemudian untuk menjemur kerupuk kerak atau gendar,” tutur Audy Yoga Pratama.

Dalam rangka Kukerta 2022 Universitas Kadiri,Mahasiswa jurusan Teknik Sipil, Universitas Kadiri tersebut berdiskusi para pengrajin dengan membahas tantangan serta berusaha mencari solusi yang tepat untuk kelestarian kerajinan tampah.

Menurut salah satu pengrajin, untuk saat ini posisi tampah sudah mulai digantikan oleh bahan-bahan yang berasal dari plastik dan untuk pengrajin sendiri sudah mulai berkurang karena memang minimnya regenerasi.

Padahal, Audy mengungkapkan kerajinan tampah yang rata-rata dibuat rumahan itu selain bisa menjadi salah satu ciri khas dari Dusun Babaan, kehadirannya juga bisa untuk membantu mengurangi sampah plastik. Tampah dijual sekitar 10-15 ribu per biji.

“Berdasarkan data yang diperoleh dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton/tahun. Sebanyak 3,2 juta ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut,” tambah Audy.

Kerajinan tampah ini masih perlu untuk diperkenalkan secara lebih luas. Karena makin banyak dikenal luas penggunaannya juga bisa semakin membantu masyarakat. Pengenalan yang lebih luas juga dilakukan Audy melalui media sosial dan platform online lainnya.

“Tampah harus di lestarikan dan harus di sosialisasikan dimana ada produk dapur yang lebih organik dan bisa menjadi pilihan para ibu rumah tangga. Untuk pemasarannya sendiri tampah masih tradisional, para pengrajin membuat tampah dan nantinya akan dijual oleh pengepul ke pasar tradisional,” tutur Audy.

Tidak hanya itu, sentra kerajinan tampah ini juga bisa menjadi salah satu tujuan wisata tradisional dan edukasi di Kabupaten Kediri. Dengan menjadi wisata edukasi, banyak generasi muda bisa mengenal lebih jauh kerajinan tampah dan mencoba sendiri membuat tampah. Lokasi sentra kerajinan tampah dusun Babaan ini sendiri cukup strategis karena dengan monumen Simpang Lima Gumul.

“Semoga pengrajin tampah ini bisa dilirik oleh mas bup dhito dan nantinya mungkin bisa menjadikan sentra kerajinan tampah dusun Babaan menjadi tempat wisata edukasi. Dimana nanti banyak anak-anak ataupun remaja dapat melihat,belajar dan mengikuti proses pembuatan kerajinan tampah, ” pungkas Audy. tam

Tags
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close