Cegah Penularan Covid 19, Santri dan Ulama canangkan Santri dan Ulama Bermasker
satuwarta.id – Sebagai bentuk mencegah penularan Covid-19, seluruh santri dan ulama di Kota Kediri mengikuti apel Pencanangan Gerakan Santri dan Ulama Bermasker.
KH Abdul Muid Shohib, Ketua Pondok Tangguh Lirboyo Kota Kediri mengatakan, Gerakan Santri dan Ulama Bermasker adalah prakarsa Kapolda Jawa Timur. Apel dihadiri oleh Wali Kota Kediri, diikuti personil TNI/Polri, dan 100an santri perwakilan dari seluruh pondok pesantren di Kota Kediri dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Memang kegiatan ini, adalah prakarsa dari bapak Kapolda Jatim, sebagai bentuk antisipasi persebaran covid 19 diwilayah Kota Kediri”, Kata Abdul Muid, Kepada Kantor Berita satuwarta.id, Kamis (25/2)
Apel dalam rangka Pencanangan Gerakan Santri dan Ulama Bermasker ini diharapkan bisa menjadikan contoh ke masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
KH Abdul Muid Shohib menegaskan, selama pandemi, bahkan sebelum adanya pencanangan Gerakan Santri dan Ulama Bermasker ini, seluruh santri Pondok Lirboyo sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Memakai masker, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas di luar serta menghindari kerumunan.
“Sebenarnya kami di Pondok sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat, mulai pemakaian masker, cuci tangan, dan menjaga jarak”, terang Abdul Muid.
Harapannya, dengan program Pencanangan Gerakan Santri dan Ulama Bermasker penularan Covid-19 bisa ditekan. Ketua Pondok Tangguh Lirboyo menambahkan, jumlah santri dan pengurus pondok pesantren seluruh Jawa Timur memang sangat banyak. Kalau semua tidak melakukan protokol kesehatan dengan ketat, penularan Covid-19 akan terus meluas.
Kalangan pondok pesantren diharapkan juga memicu masyarakat umum patuh melakukan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Setelah apel pagi, kegiatan dilanjutkan dengan Video Conference bersama Kapolda Jawa Timur yang dimulai jam 10.00 WIB.