Banjir di Kabupaten Kediri, Tanggul Jebol dan Rumah Hancur Dapatkan Penanganan Darurat

satuwarta.id – Peristiwa banjir yang melanda Desa Bakalan, Kecamatan Grogol pada Senin (11/11/2024) sore, diakibatkan adanya tanggul sungai jebol. Tidak hanya itu, bencana banjir tersebut mengakibatkan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan berat.
Hal itu disampaikan Kepala Desa Bakalan Kecamatan Banyakan Supriono. Pihaknya menuturkan, peristiwa itu bermula saat curah hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah sekitar. Kondisi itu dibarengi dengan tumbangnya sejumlah ranting pohon yang berada di bibir sungai. Akhirnya ranting itu hanyut hingga aliran sungai menjadi tersumbat.
Tersumbatnya aliran sungai juga berakibat debit air meningkat. Hal itu berdampak tanggul jebol lalu air merangsak ke permukiman warga sampai menggenangi ratusan rumah di Desa Bakalan. Setidaknya, peristiwa itu berdampak pada sekitar ratusan rumah, bahkan sekitar 3-4 rumah mengalami kerusakan berat.
“Yang jelas permasalahan ini sudah berulang kali, bukan tahun ini saja. Kemungkinan itu masalah dam (sungai),” kata Supriono, saat dikonfirmasi pada Selasa (12/11/2024).
Menanggapi hal itu, Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tengah melakukan penanganan sigap. Kepala BPBD Kabupaten Kediri Stefanus Djoko Sukrisno mengatakan, penanganan itu dilakukan melalui pemberian bantuan secara logistik dan material terhadap masyarakat terdampak.
Untuk penanganan secara material, kata Djoko, dilakukan dengan pembenahan dinding atau tanggul sungai menggunakan sesek kayu dan diperkuat sejumlah material karung glangsing berisikan pasir dan pathok.
“Hari ini kami melakukan penanganan darurat secepatnya,” terang Djoko.
Selain itu, Djoko juga mengimbau masyarakat untuk waspada dan memperhatikan saluran irigasi di sekitar sungai. Pihaknya berharap masyarakat tidak membuang sampah ke aliran sungai sehingga dapat meminimalisir adanya bencana susulan.
“Harapannya tetap siaga di musim hujan, tidak hanya banjir tapi longsor juga. Kalau ada retak-retak (tembok) segera ditutup,” ungkapnya.
Plt Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kabupaten Kediri Irwan Chandra Wahyu Purnama menambahkan, penanganan secara darurat tersebut juga dilakukan dengan menormalisasi saluran irigasi air sungai menggunakan bantuan alat berat eskavator.
Tidak hanya itu, penanganan darurat terhadap warga terdampak banjir di Desa Bakalan juga dilakukan dengan perbaikan rumah. Bantuan itu diberikan dalam bentuk material bangunan, termasuk pasir, semen, dan beberapa item lainnya.
“Sesuai survei ada sekitar 3-4 rumah (yang akan diperbaiki),” tambahnya.
Pun begitu, Irwan juga tengah merencanakan perbaikan dinding sungai secara permanen. Pihaknya bakal melakukan asesmen lebih lanjut untuk menindaklanjuti pembahasan dinding sungai permanen tersebut, termasuk dalam menetapkan metode dan anggaran yang akan digunakan.
“Ini yang akan kita bahas lebih lanjut. Insyaallah tahun 2025 (tanggul) sudah bisa dibuat permanen,” pungkasnya.ind