Harga Minyak Goreng Naik, Kota Kediri Bangkit Dari Deflasi

satuwarta.id – Kota Kediri akhirnya bangkit dari deflasi. Setelah empat bulan berturut-turut mengalami deflasi, di bulan Oktober kota Kediri mencatatkan inflasi sebesar 0,18 persen. Hal tersebut menjadi angin segar bagi perekonomian kota Kediri.
” Inflasi di bulan Oktober ini kita harapkan karena indikasi awal perekonomian satu daerah itu bergerak karena adanya inflasi, pelaku usaha mulai bergairah lagi itu karena ada inflasi. Jadi ini sinyal yang positif menurut saya, yang perlu kita perhatikan untuk bulan-bulan berikutnya, ” ujar Kasi Statistik Distribusi BPJS Kota Kediri Adi Wijaya.
Kenaikan harga minyak goreng di pekan keempat Oktober menjadi salah satu penyumbang inflasi terbesar. Dimana minyak goreng menjadi komoditas pertama di daftar komoditas penyumbang inflasi.
Setelah minyak goreng, disusul kontrak rumah, buah-buahan (pisang), duku, cabai rawit, cabai merah, rokok putih, pepaya, kursus bahasa asing dan terakhir tukang bukan mandor.
” Kita tahu bersama bahwa minyak goreng ini naik harganya, diakibatkan oleh kenaikan harga CPO sebagai bahan dasar pembuatan minyak. Pengaruh komoditas minyak goreng itu sendiri terhadap inflasi di bulan Oktober sebesar 0, 048 persen, ” tambah Adi lagi.
Adi menambahkan jika melihat tren dan juga jelang akhir tahun pada bulan November diprediksi akan kembali terjadi.
” Dekat Natal dan Tahun Baru biasanya masyarakat sudah mulai bergerak untuk melakukan permintaan barang, ” tukas Adi lagi. bby