Gerakan Pangan Murah Kabupaten Kediri Disambut Antusiasme Tinggi Warga

satuwarta.id – Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) secara masif mulai bulan Agustus, September, hingga Oktober 2025. Program ini merupakan arahan langsung dari Bupati Kediri untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, sekaligus mengendalikan inflasi daerah.
Kepala DKPP Kabupaten Kediri drh Tutik Purwaningsih melalui Kabid Ketersediaan, Distribusi, dan Kerawanan Pangan DKPP Kabupaten Kediri Arbai mengatakan sepanjang September dan Oktober GPM akan dilaksanakan setiap Selasa, Rabu, dan Kamis.
Pelaksanaan dilakukan di kantor kecamatan dan balai desa. “Pada tahun 2025 ini kita sudah menjadwalkan 42 titik. Full untuk September dan Oktober, tiap hari Selasa, Rabu, Kamis. Lokasi ditentukan sesuai permintaan pihak Kecamatan,” jelas Arbai, Kamis, (04/09/2025).
Dalam GPM, masyarakat dapat membeli berbagai kebutuhan pokok dengan harga jauh lebih murah dari harga pasar. Komoditas utama yang wajib tersedia mengikuti arahan Badan Pangan Nasional, antara lain beras SPHP, gula pasir, minyak goreng, telur, bawang merah, bawang putih, dan cabai.
Selain itu, UMKM lokal juga dilibatkan dengan menjual produk olahan, buah-buahan, hingga produk non-pangan. Untuk harga, GPM menawarkan harga selisih signifikan dibanding pasar.

“Beras SPHP dijual Rp57.000 per kemasan 5 kilogram, artinya per kilo hanya Rp11.400, jauh di bawah HET. Gula pasir Rp15.000 per kilogram, harga pabrik. Telur Rp24.000 per kilogram harga kandang. Aneka sayur, cabai, bawang merah, bawang putih rata-rata Rp10.000 per kilogram. Minyak goreng Rp16.000 per liter, juga di bawah harga pasar,” terang Arbai.
Antusiasme masyarakat terlihat jelas. Seperti yang terlihat di Balai Desa Tiron. Bahkan belum ada satu jam GPM digelar, stok beras maupun telur langsung ludes diserbu pembeli.
“Beras yang kita sediakan rata-rata 1 sampai 2 ton per titik. Untuk gula sekitar 2 kuintal, telur 100 kilogram, dan minyak goreng 200 liter. Hari ini minyak sudah habis, telur pun harus kami ambil stok tambahan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” pungkas Arbai. tam