Tidak Semua Sumur Warga Ploso Lor Hasilkan Air Bersih

satuwarta.id – Dampak dugaan air tercemar di Desa Ploso Lor, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, masih menjadi kekhawatiran di kalangan warga. Upaya pengeboran dengan kedalaman 30 meter juga masih belum memperlihatkan hasil yang signifikan.
Dari hasil uji coba pengeboran sumur yang dilakukan pada sepekan lalu, beberapa warga masih menghadapi kendala pada kualitas air, namun ada pula warga yang merasakan peningkatan kualitas air.
Salah satunya adalah Masdu’ah (60), warga yang terdampak dugaan pencemaran air tersebut. Ia mengungkapkan bahwa sumur lamanya sempat mengeluarkan kerak putih hingga ke permukaan, meskipun tidak menimbulkan bau menyengat.
Setelah dilakukan pengeboran sedalam 30 meter, air yang keluar awalnya tampak bersih dan sempat digunakan untuk kebutuhan rumah tangganya. Namun, saat air tersebut direbus, Masdu’ah mulai mencium aroma seperti besi atau karat.
“Baru sadar saat merebus air untuk keperluan masak, kok tercium aroma besi-besi gitu,” kata Masdu’ah, Rabu (28/5/2025).
Sejak kejadian tersebut, ia memilih untuk tidak lagi menggunakan air dari sumur barunya. Kini, ia bersama empat anggota keluarganya menumpang mengambil air dari tandon milik tetangganya, karena tandonnya telah diambil oleh petugas terkait setelah dilakukan bor sumur.
“Alhamdulillahnya tidak ada keluhan apa-apa. Akhirnya saya numpang ambil air dari tandon tetangga,” ungkapnya.
Cerita serupa disampaikan Sukamdi (73), warga lain yang juga mendapatkan pengeboran sumur dengan kedalaman serupa. Menurutnya, tak lama setelah sumur dibor, air yang keluar langsung menunjukkan tanda-tanda berbau dan berkarat.
“Dalam waktu setengah jam (setelah dibor) langsung muncul putih-putih di permukaan, baunya juga tidak sedap dan berkarat,” tambahnya.
Meski digunakan untuk mandi dan wudhu tanpa menimbulkan iritasi, Sukamdi masih mengandalkan air tandon yang dikirim setiap hari oleh PT SGN MKSO untuk kebutuhan memasak dan konsumsi.
“Selama ini tetap dipakai mandi, sedangkan untuk kebutuhan masak pakai air tandon,” ucapnya, seraya berharap agar kualitas air sumur bisa kembali jernih dan layak pakai.
Berbeda dengan dua warga sebelumnya, Sugiono, yang tinggal tak jauh dari mereka justru mendapatkan hasil positif dari pengeboran sumurnya. Dengan kedalaman yang sama, air yang dihasilkan bersih dan tidak mengeluarkan aroma yang aneh.“Airnya bersih, tidak ada bau karat, dibuat mandi dan masak sejauh ini juga aman,” jelas Sugiono.
Ia menduga perbedaan kualitas air tersebut kemungkinan besar dipengaruhi oleh titik lokasi pengeboran. “Mungkin tergantung lokasi,” singkatnya.
Mengetahui hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kediri Putut Agung Subekti mengatakan, pihaknya bersama tim akan mengecek langsung ke lokasi dalam waktu dekat. “Kita akan cek dan tindaklanjuti untuk informasi ini,” responnya.
Sebagai informasi, tim dari DLH Kabupaten Kediri saat ini telah bertemu dengan DLH Provinsi Jawa Timur guna mendapatkan bantuan analisa tentang dugaan air tercemar di Ploso Lor, Plosoklaten, tersebut.ind