satuwarta.id – Sekolah-sekolah di kota Kediri dihimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Kemunculan penyakit hepatitis akut yang sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh WHO.
Pihak sekolah diminta untuk memperhatikan dan meningkatkan perilaku hidup bersih di lingkungan sekolah.
“Harapannya sekolah bisa mengawasi anak didiknya untuk PHBS, perilaku hidup bersih yang sehat. Kemudian yang kedua, tidak jajan di sembarang tempat. PKL yang ada di depan sekolah kalau higienis silahkan, tapi kalau tidak higienis harapannya tidak jajan di sana. Yang berikutnya kalau memang anak didik bawa bekal daej rumah bisa diawasi oleh pihak sekolah. Jangan sampai ada tukar menukar alat atau piring ataupun sendok, ” tutur Kepala Dinas Kesehatan kota Kediri dr Fauzan Adima, sesuai memberikan sosialisasi dan penyuluhan bahaya Hepatitis Akut di SD Plus Rahmat Kota Kediri, Rabu, (11/05/2022).
Penyuluhan sendiri dilakukan serentak di 31 SD di kota Kediri, bersama Puskesmas wilayah. dr Fauzan menambahkan untuk mengantisipasi pasien Hepatitis Akut, selain persiapan faskes, RSUD Gambiran juga telah ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan untuk penanganan Hepatitis Akut.
” Untuk kapasitas masih belum (ditentukan), nanti kita lihat kasusnya. Karena ruang isolasi juga harus berbagi dengan kasus covid-19, ” tambah dr Fauzan lagi.
Selain ke sekolah-sekolah, sosialisasi lewat Puskesmas juga dilakukan dengan ledang ke seluruh RT, RW, seluruh masyarakat agar lebih waspada terhadap penyakit ini. ” Kalau kita lebih waspada, lebih siap mudah-mudahan aman, ” pungkas dr Fauzan.by
