Terpaksa Tumpuk Makam Dengan Anggota Keluarga
Dampak Dari Penuhnya TPU di Kota Kediri, Berharap Ada Lahan TPU Baru
satuwarta.id – Sejumlah tempat pemakaman umum (TPU) di Kota Kediri mulai sesak. Salah satunya seperti yang terjadi di pemakaman umum Kelurahan Burengan. Akibatnya, sejumlah keluarga terpaksa menumpuk makam dengan anggota keluarga lainnya.
Hal tersebut seperti yang diungkapkan juru kunci TPU Burengan Aji Purwanto, akibat lahan makam yang sudah mulai penuh tersebut, ada keluarga yang terpaksa menumpuk makam dengan makam anggota keluarga yang lain.
Bahkan kondisi tersebut terjadi pada banyak makam yang ada di TPU Burengan. “Kalau makam sudah penuh, ada yang ditumpuk 2 sampai 3 kali, mengingat lahan yang sudah sempit tidak bisa dilebarkan dan tidak ada tanah baru untuk makam,” kata Aji yang juga berharap Pemerintah Kota Kediri membuka lahan makam yang baru.
Harapan serupa juga diutarakan juru kunci TPU Kepanjen, Kelurahan Tosaren bernama Citro. Pria yang sudah menjadi juru kunci TPU sejak tahun 1970-an itu mengungkapkan bahwa akan menjadi hal yang baik jika dibuka lahan makam baru.
“Sekarang itu manusianya masih banyak, tapi tanah (makam) tetap,” tutur pria yang menjadi juru kunci meneruskan sang ayah dan kakek tersebut.
TPU Kepanjen sendiri menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi warga dari 10 wilayah. Yakni wilayah Tosaren, Pakunden, Singonegaran, Jamsaren, Kampungdalem, Setonobetek, Kauman, Ringinanom, Pagora, dan Pandean.
Sementara untuk tata kelola pemakaman di Kota Kediri sendiri diatur dalam Perda No 5 Tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pemakaman. Dalam aturan tersebut juga tertuang untuk kewajiban para pengembang perumahan untuk menyediakan lahan sebesar 2% (dua persen) dari luas lahan kawasan perumahan atau kompensasi senilai prosentase tersebut.