PPI Daring Dukung Pembelajaran Sekolah Inklusi Selama Pandemi
satuwarta.id – Pembelajaran daring sudah berjalan selama 1 tahun lebih di seluruh lembaga pendidikan memberikan tantangan tersendiri, baik bagi peserta didik ataupun tenaga pendidik. Untuk mendukung kelas inklusi Para guru pendidik khusus yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) Inklusi Kota Kediri membuat inovasi pada Program Pengembangan Individual (PPI) selama daring.
“Siswa kami beri salinan materi terlebih dahulu untuk dipelajari bersama orang tua. Nanti ketika kelas akan dibahas kembali,”jelas Ketua Kelompok Kerja Guru (KKG) Inklusi Kota Kediri sekaligus Guru Inklusi SMPN 1 Kediri Harita Candra Sari.
Kelas PPI merupakan kelas tambahan untuk siswa inklusi setelah mengikuti kelas umum. Saat masih kegiatan belajar luring, Guru Inklusi akan bertemu siswanya pada jam akhir sekolah. Kelas PPI tidak hanya mengulang dan menyederhanakan penyampaian materi di kelas umum. Pelatihan emosional, pembiasaan, dan komunikasi juga menjadi fokus utama capaian program. Candra mengatakan, hadirnya orang tua mendampingi siswa saat belajar daring cukup jadi pertolongan pertama.
“Karena anak berkebutuhan khusus ini harus melihat dan merasakan agar ingatan lebih kuat, maka perlu adanya ekstra pendampingan dari orang tua selama pembelajaran,” jelasnya. Selain itu, ia juga menggunakan alat peraga penunjang ketika sekolah daring. Inovasi metode PPI ini juga dilakukan serentak di sekolah inklusi yang ada di Kota Kediri.
Sebelumnya, pada pembelajaran luring tingkatan sekolah dasar, siswa inklusi akan didampingi 1 guru pendamping di kelas untuk membantu memahami materi lebih sederhana. Isi program dan pengelompokan kelas juga disesuaikan dengan kebutuhan dan latar belakang siswa.
Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan, tujuan adanya kelas Inklusi di Kota Kediri sebagai bentuk pemenuhan hak pendidikan anak berkebutuhan khusus (ABK). Hal ini merujuk pada Program Sekolah Ramah Anak.
“Dan yang terpenting kita semua tahu bagaimana mendidik mereka yang memiliki keistimewaan ini,” ujar Mas Abu, panggilan akrab Wali Kota. Ditambahkannya, saat pandemi yang pembelajaran dilakukan secara daring, anak-anak istimewa ini tentu juga perlu treatment khusus.
Saat ini terdapat kelas inklusi di 22 sekolah dasar dan menengah pertama di Kota Kediri, yaitu SMPN 1 Kediri, SMPN 5 Kediri, SMPN 8 Kediri, SMP YBPK dan SMP Muhammadiyah Kota Kediri. Lalu SMAN 3, dan SMKN 3 Kota Kediri ditunjuk sebagai sekolah inklusi tingkat SMA/SMK. Bby