Di Peringatan 153 Tahun, Status Cagar Budaya Jembatan Lama Kediri Dipertegas
![](http://satuwarta.id/wp-content/uploads/2022/03/Jembatan-lama-1.jpg)
satuwarta.id – Jembatan Lama Kediri atau yang nama aslinya Brug Over de Brantas te Kediri, pada 18 Maret 2022 tepat berusia 153 tahun.
Di peringatan kali ini, Pemerintah Kota Kediri menempatkan papan bertuliskan “ Brug Over den Brantas te Kediri ( Jembatan Lama Kediri). Jembatan Dengan Konstruksi Besi Pertama di Indonesia,” untuk menegaskan status sekaligus identitas Jembatan Lama sebagai salah satu ikon cagar budaya Kota Kediri dan nasional.
Penetapan Jembatan Lama sebagai cagar budaya dilakukan Tim Ahli Cagar Budaya Pemprov Jatim pada 12 Maret 2019. Kedepan Pemerintah Kota Kediri juga akan berusaha mengembalikan jembatan ke desain awal secara bertahap.
” Karena merupakan cagar budaya kita akan berusaha mengembalikan seperti apa konstruksi awal. Kita akan berkomunikasi dengan pemerhati sejarah. Kita akan lambat laun mengupayakan mengembalikan desain yang sudah ada blueprintnya, ” tukas Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Kediri Zachrie Ahmad, Jumat, (18/03/2022).
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator PPKD (Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah) Kota Kediri Imam Mubarok turut menyerahkan blueprint Jembatan Lama ke pihak Pemerintah Kota Kediri, dalam hal ini Dinas PUPR.
” Untuk blueprint, beberapa yang paling dominan itu adalah soal lampu. Jadi lampu nanti akan kita kembalikan sesuai asalnya, seperti bentuk tiang lama. Sehingga masyarakat kalau khawatir bagaimana melihat masa lalunya itu adalah seperti itu, ” tukas Imam Mubarok.
Jembatan lama Kediri dibangun Belanda pada 1853, sebagai jembatan penghubung wilayah barat dan timur Sungai Brantas saat itu. Pembangunan jembatan sendiri adalah upaya perluasan wilayah oleh Belanda.
” Ini adalah jembatan utama. Orang mau ke Surabaya pada waktu itu harus lewat jembatan ini. Dari Madiun ke Surabaya lewat jembatan ini. Ini merupakan jembatan provinsi pada waktu itu. Dan di sebelah baratnya ada bunker untuk melihat siapa yang lewat, kemudian kalau memang itu musuh, bisa ditembak sewaktu-waktu, ” tambah Imam Mubarok lagi.
Dalam peringatan ini, juga digelar tumpengan sebanyak 153, sesuai dengan umur jembatan. by