Bakal Tampil di Filipina, Flying Star Dance Siap Harumkan Nama Indonesia dan Kediri
satuwarta.id – Sanggar Flying Star Dance siap mengharumkan nama Indonesia dan Kediri ke kancah internasional. Sanggar yang terletak di Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur itu pada bulan Desember 2021 meraih juara 2 dalam Kurasi Tari Nasional, yang digelar di Surabaya.
Prestasi sanggar yang digawangi pasangan suami istri Odi Widya Asmara dan
Gelar Gian Crismeril itu tidak diraih dengan mudah. Flying Star Dance hanya punya waktu tiga hari sebelum event tersebut. Namun dengan persiapan yang singkat Flying Star Dance berhasil menempati posisi dua dari 16 peserta dan berhak mewakili Indonesia ke ajang festival tari internasional di Filipina.
Selain Flying Star Dance, Indonesia juga akan diwakili Sanggar Tie Tie asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat dan Sanggar Lintang Nyawiji asal Surabaya.
” Persiapan sangat minim karena memang jadwal dan undangan sangat mepet, kami terima sekitar H-2. Jadi kita latihan satu hari satu malam dan kita pun tidur waktu itu sekitar tiga sampai empat jam untuk menyelesaikan konsep yang kami bawakan, ” ujar Gelar Gian Crismeril.
Meril – sapaan akrab ibu satu anak itu mengungkapkan di ajang itu Flying Star Dance membawakan tari berjudul “Biyung” yang mengusung tema tentang perjuangan seorang ibu.
” Perjuangan sang ibu sangat berat untuk dapat mendapatkan kebahagiaan. Perjuangan kerja keras kerelaan seorang ibu yang mengantarkan kebahagiaan buah hatinya. Sosok ibu yang dikuatkan bahunya, dikuatka keteguhan hatinya untuk berjuang demi buah hati. Rasanya itu memang benar-benar luar biasa karena saya sendiri juga sudah merasakan sebagai seorang ibu, ” tambah Meril lagi.
Flying Star Dance seharusnya terbang ke Filipina pada akhir Maret nanti. Namun karena pemerintah Filipina masih menutup perbatasan akibat peningkatan pandemi covid-19 di negara tersebut, keberangkatan jadi tertunda.
Penundaan itu memberikan waktu lebih bagi Flying Star Dance untuk mempersiapkan diri. Sanggar yang awalnya adalah komunitas itu, telah mempersiapkan tema dan konsep tari khusus untuk penampilan di Filipina. Tarian yang mengusung ciri khas budaya Kediri.
” Diundur sekitar bulan April nanti. Yang berangkat ke Filipina ada 5 orang penari dan satu official. Kita berlatih 2 kali setiap minggunya, ” tambah Meril lagi.bby