BERITA PILIHANNEWSNews Feed

Panjalu Djayati, Jadi Nama Baru Pendapa Kabupaten Kediri

satuwarta.id – Pemerintah Kabupaten Kediri akhirnya menetapkan nama baru untuk bangunan pendapa kabupaten. Penetapan nama pendapa yang berlokasi di timur Alun-alun Kota Kediri tersebut dilakukan setelah melalui diskusi dengan sejumlah budayawan dan pelaku kesenian yang memahami sejarah. Baik sejarah Kabupaten maupun Kota Kediri.

“Jika membicarakan budaya, maka tidak bisa memisahkan kabupaten dan kota yang merupakan satu kesatuan,” ujar Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana kepada satuwarta.id Kamis (18/03).

Dari pemaparan hasil diskusi, ada empat nama yang diusulkan. Seperti nama Kameswara yang merupakan cikal bakal ceritera legenda Panji Bersama Ratu Kirana yang juga menyatukan Dhaha dan Jenggala. Kameswara dan Ratu Kirana saat ini banyak dikenal dengan nama Inukertapati dan Dewi Candrakirana. Hal itu berdasarkan Prasaati Cker 1104 saka atau 1182 masehi.

Kemudian ada nama Acalapati. Berdasarkan Bahasa Sansekerta dapat diartikan sebagai Paling Tinggi, yang merujuk pada keberadaan Gunung Kelud atau Kampud di Kediri. Ada juga nama Samarawijaya yang merupakan raja pertama kerajaan Panjalu pasca pembagian Kerajaan Kahuripan. Dan terakhir adalah nama Panjalu Djayati.

Bupati yang biasa disapa Mas Bup ini menjelaskan bahwa dari diskusi tersebut, pilihan nama jatuh pada Panjalu Djayati. Nama yang berarti Kediri Menang itu terpilih dari empat nama terakhir yang telah diusulkan. “Sebenarnya ada banyak nama yang masuk, tapi setelah diskusi dengan teman-teman pegiat budaya dan sejarah yang paham, maka setelah dirumuskan namanya jatuh pada Pendapa Panjalu Jayati,” ujar Mas Bup.

Nama Panjalu Jayati sendiri merupakan slogan yang terukir melintang pada bagian atas Prasasti Hantang. Mengandung arti Kerajaan Panjalu Berjaya. Panjalu Jayati juga mempunyai artian luas merupakan program untuk membawa kejayaan dari berbagai aspek bidang di wilayah Panjalu.

Bahkan, slogan Panjalu Djayati yang diartikan sebagai Kediri Menang ini juga digunakan Mas Dhito sebagai jargon ketika mencalonkan pada pemilihan Bupati Kediri 2020 lalu. Jargon itu menjadi kekuatan saat kampanye. Hingga dilanjutkan sebagai salah satu usulan nama Pendapa Kabupaten Kediri.

Jargon itu juga diambil dari Prasarti Hantang yang merupakan prasasti pertama yang diterbitkan oleh Sri Maharaja Mapanji Jayabaya pada tahun 1057 saka atau 1135 masehi. Untuk nama baru yang sudah terpilih ini, rencananya akan diresmikan bertepatan dengan hari Jadi Kediri. “Peresmian namanya dilakukan di pendapa, bertepatan dengan hari jadi Kediri pada 25 Maret nanti,” pungkas Mas Dhito.

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close