Kata-kata Unik, Membuat Kaos Kecakot Kediri Banjir Permintaan.
satuwarta – Kecakot, dalam istilah bahasa Indonesia adalah kegigit. Namun, kata-kata Kecakot itu bukanlah kegigit, tetapi yang berarti Kemasan Cah Kota. Istilah singkatan Kemasan Cah Kota (Kecakot) itu dipakai oleh Hadianto Owner dari Kaos Kecakot yang bertempat di Jalan Panglima Polim Kelurahan Kemasan Kecamatan Kota Kediri Jawa Timur.
Kaos Kecakot, mempunyai banyak istilah bahasa jawa yang sangat unik. Kata-kata yang menempel di Kaos Kecakot, lebih banyak menggunakan istilah jawa. Awalnya, sekitar tahun 2015 Hadianto membuat desain sablon kaos, dengan masih bantuan dengan tukang sablon lain.
Namun, setelah usahanya kaos berjalan, pada 2020, Hadianto berhasil berdiri sendiri, dengan modal yang pas-pasan. Hadianto, selalu menciptakan kata-kata yang unit, untuk dituangkan di sablon kaosnya.
“Semua desain-desain kaos itu, adalah bahasa-bahasa jawa yang bercanda, yang tidak membully, dan unik. Saya, juga menggunakan bahasa jawa, yang memang saat ini sedang viral”, Kata Hadianto Kepada Kantor Berita satuwarta.id, Selasa (19/01).
Awalnya, Hadianto yang hanya coba-coba membuat desain, saat di posting di Instagram, ternyata desain itu laku. Kemudian, Hadianto berinisiatif untuk membuat desain kembali, dengan menggunakan kaos. Celotehan-celotehan dengan menggunakan bahasa jawa, memang lekat di Kaos Kecakot.
Dengan adanya pandemi ini, justru omset desain kaos milik Hadianto ini, melonjak tinggi. Ketika pandemi ini, banyak kata-kata yang dipakai untuk kaos Kecakot seperti antara New Normal karo New Sahno wong, Lamis, Mung Trimo Budal (MTB), Tukang maido, Losst doll, Senajan New Normal Koe ojo seneng new sahne kancamu.
“Alhamdulillah, pada masa pandemi ini, omsetnya tidak terpengaruh. Justru, omset semakin meningkat saat pandemi ini. Meningkatnya penjualan kaos milik saya, karena memang kata-katanya yang unik dan banyak diminati masyarakat”, jelasnya.
Pada Tahun 2020 lalu, dalam satu tahun omset yang didapat Hadianto mencapai 180 Juta. Dalam sebulan, Hadianto dapat menghasilkan kaos hingga 400 pcs.
“Tahun 2020 kemarin, omset yang saya terima mencapai 180 Juta. setiap bulannya, saya dapat mencetak 400 pcs kaos”, ujarnya.
Untuk pemasarannya, Kaos Kecakot diminati dari luar Negeri, seperti Hongkong dan Taiwan. Banyak para TKI yang memesan Kaos Kecakot mikik Hadianto, karena kata-katanya yang unik dan banyak menggunakan bahasa jawa.
Saat ini, Hadianto mengkaryakan sebanyak 5 orang yang berasal dari lingkungan rumahnya. Hadianto, juga mengajarkan pada karyawannya, cara sablon yang bagus, dan bagaimana menghasilkan income yang tinggi. Hadianto, juga mengajarkan pada karyawannya pengalaman dirinya dalam membuat karya kaos sablon yang bagus.
“saya juga mengajak semua anak-anak di lingkungan saya, agar mereka ada kegiatan, setelah lulus sekolah. Apalagi, saat ini di tengah pandemi, banyak perusahaan yang tutup dan tidak membuka lowongan pekerjaan. lha… anak-anak ini, saya ajarkan untuk berkarya sendiri, dan membuka peluang usaha sendiri. Saya berharap, anak-anak yang tergabung dalam karang taruna Kemasan ini, bisa lebih berkarya, meski dalam masa pandemi ini”, terangnya.