Bulan Kedua Triwulan II, Berikut Kinerja APBN Kediri Raya
satuwarta.id – Pada bulan Mei, yang merupakan bulan kedua Triwulan II 2024, Dalam kinerja APBN wilayah Kediri Raya masih terjadi pertumbuhan negatif pada sisi penerimaan.
Sisi penerimaan, tercatat sebesar Rp10.434,93 miliar tumbuh negatif sebesar 34% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara pertumbuhan positif terjadi pada sisi belanja. Realisasi belanja tercatat sebesar Rp3.785,29 miliar, tumbuh positif 14% dari periode yang sama tahun yang lalu.
“Meski secara nasional APBN defisit, namun Kediri Raya masih tercatat sebagai salah satu daerah yang menyumbang surplus APBN,” tutur Kepala KPPN Kediri Moch Izma Nur Choironi, melalui Kepala Seksi Bank Yudi Santoso, Jumat (28/06/2024).
Dari sisi penerimaan, perpajakan mencatat sebesar Rp10.214,54 miliar tumbuh negatif sebesar 34,12%, sedangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak tumbuh positif sebesar 1,14% dengan nilai sebesar Rp220,39 miliar.
KPPBC TMC Kediri telah mencatatkan penerimaan dari bea masuk dan cukai sebesar Rp9.430,98 miliar atau sebesar 27,24% dari target yang telah ditetapkan, tumbuh negatif 36,57%. Namun bila dirinci akan terlihat bahwa bea masuk tumbuh positif 30,27% dengan capaian sebesar Rp1,66 miliar atau sebesar 23,92% dari target. Sedangkan cukai sebagai penyumbang terbesar tumbuh negatif sebesar 36,57% dengan capaian sebesar Rp9.429,32 miliar atau sebesar 27,24%.
Penerimaan Negara Bukan Pajak didominasi oleh PNBP Lainnya sebesar Rp120,22 miliar, sedangkan pendapatan BLU tercatat sebesar 100,16 miliar. Di wilayah KPPN Kediri terdapat dua satuan kerja BLU, RSU Bhayangkara Kediri dan RSU Bhayangkara Nganjuk.
Dari sisi belanja, APBN wilayah Kediri Raya telah terealisasi sebesar Rp3.785,29 miliar, terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp982,09 miliar atau sebesar 44,31 persen dari pagu dan tumbuh sebesar 29,02%, sedangkan belanja Transfer ke Daerah tercatat realisasi sebesar Rp2.803,19 miliar atau sebesar 41,14% dan tumbuh sebesar 9,84%.
Belanja Pegawai masih mendominasi kontribusi realisasi sebesar Rp487,93 miliar atau sebesar 43,98% dari pagu, Belanja Barang terealisasi sebesar Rp472,59 miliar atau sebesar 46,84% dari pagu.Sedangkan Belanja Modal telah terserap sebesar Rp16,16% atau sebesar Rp13,46 miliar, dan Belanja Bantuan Sosial terserap sebesar Rp8,09 miliar atau sebesar 54,75% dari pagu.
Dari sisi wilayah, Kab. Kediri mencatat realisasi belanja sebesar Rp1.234,48 miliar, Kab. Nganjuk Rp1.091,48 miliar, dan Kab. Trenggalek sebesar Rp757,60 miliar serta Kota Kediri mencatat realisasi belanja sebesar Rp701,71 miliar.
Perkembangan kredit program di wilayah Kediri Raya, untuk KUR menunjukkan pertumbuhan positif sedangkan pembiayaan UMi menunjukkan kontraksi. Pembiayaan KUR telah tersalur kepada 43.084 debitur dengan nilai sebesar Rp2.159,15 miliar, sedangkan pembiayaan UMi telah salur kepada 3.945 debitur dengan nilai sebesar Rp15,94 miliar.
“Triwulan II akan berakhir satu bulan lagi, meski penerimaan menunjukkan kontraksi karena didominasi oleh cukai yang tumbuh negatif, namun penerimaan pajak dalam negeri rerata tumbuh positif, sedangkan belanja juga menunjukkan pertumbuhan positif, baik serapan anggaran satuan kerja K/L maupun dana Transfer ke Daerah,” pungkasnya. tam