
satuwarta.id – Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) memastikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata telah melampau target yang dipatok. Dari target Rp3,5 miliar, PAD pariwisata tembus Rp3,7 miliar pada tahun 2024.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Adi Suwignyo melalui Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Sabila Rosad menuturkan, capaian PAD pariwisata sebesar Rp3,7 milir tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai Rp3,2 miliar.
“Tahun 2024 target awal Rp3,5 miliar, (sedangkan) perolehan tembus Rp3,7 miliar,” kata Rosad, Selasa (7/1/2025).
Menurutnya, capaian tersebut tak lepas dari upaya pengembangan sejumlah destinasi wisata unggulan, baik dari segi layanan, fasilitas, hingga memperbaiki aksesibilitas. Termasuk kawasan wisata Gunung Kelud dan Gunung Wilis, serta Monumen Simpang Lima Gumul (SLG).
Pun dengan lonjakan wisatawan Gunung Kelud dan Gunung Wilis selama libur natal dan tahun baru (nataru) 2024 yang mencapai ribuan pengunjung. Selama libur Nataru, jumlah pengunjung kawasan wisata Gunung Kelud mencapai 10.591 orang, di kawasan wisata Gunung Wilis sekitar 9.266 orang, dan di Kawasan Monumen Simpang Lima Gumul mencapai 56.011 orang.
Data tersebut menunjukkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kediri mengalami peningkatan, utamanya destinasi Monumen Simpang Lima Gumul selama libur Nataru. Mengingat pada momentum malam tahun baru 2024-2025 berlangsung perayaan pesta kembang api sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
“Pengembangan tentunya pembinaan kompetensi dan sumber daya manusia kepariwisataan terkait bagaimana memberi kepuasan menjadi daya tarik tersendiri,” terangnya.
Rosad menyebut, capaian PAD ini juga mengingatkan tentang potensi wilayah Kabupaten Kediri yang semakin diminati oleh wisatawan. Terlebih, kehadiran Bandara Internasional Dhoho Kediri dinilai akan meningkatkan pendapatan daerah disertai pengembangan sektor pariwisata.ind