Wujudkan Digitalisasi Desa Lewat Aplikasi Layanan Publik – Jaringan Internet Desa

satuwarta.id – Digitalisasi berpusat pada adanya jaringan internet, yang dikombinasikan dengan aplikasi pendukung. Aplikasi tanpa jaringan internet tidak akan berjalan.
Pemerintah desa Badal Pandean, kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri , Kamis (24/06/2021), memperkenalkan layanan jaringan internet desa dan aplikasi smart connect. Kombinasi kedua layanan tersebut untuk memudahkan masyarakat desa mengakses layanan publik serta meningkatkan pengembangan sumber daya manusia desa Bandal Pandean.
“Jaringan internet desa untuk mengangkat potensi desa, mempermudah layanan kependudukan, serta promosi potensi desa kita melalui jejaring sosial. Sedangkan Smart connect untuk mempermudah masyarakat mengakses aplikasi kependudukan. Mulai dari KTP serta surat keterangan yang dibutuhkan masyarakat, serta mengakses kebutuhan data seperti kependudukan, penerima bantuan, serta vaksinasi, ” kata Kepala desa Badal Pandean Muhammad Zainuddin Ali Fathoni.
Kades Badal Pandean menuturkan jaringan internet desa dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) Badal Pandean, dengan harga yang terjangkau, dengan kecepatan internet mulai dari 4 mbps sampai 20 mbps, tergantung pada permintaan masyarakat. ” Agar masyarakat tidak keberatan, BUMdes juga bisa berjalan, ” tukasnya.
Aplikasi smart connect, ditambahkan Kades Badal Pandean bisa diakses warga desa dimana pun berada selama terdaftar di database kependudukan desa Badalpandean.
“Agar masyarakat tidak perlu antri, tinggal melalui ponsel masyarakat ingin data atau surat apa,” tambah Kades Badal Pandean lagi.
Pengembangan digitalisasi desa Bandal Pandean dilakukan dengan menggandeng PT. Ambhara Duta Santi.
Jaringan internet desa Badal Pandean memanfaatkan jaringan fiber optic murni, dengan ada 20-30 titik akses tersebar di seluruh desa. Digitalisasi desa Badal Pandean ini sendiri juga sudah melalui prosedur yang berlaku, seperti melalui Musyawarah Desa.
” Pengembangan digitalisasi kuncinya dari internet kemudian beralih ke aplikasi pendukung. Untuk penggelaran jaringan cuma 1-2 bulan karena murni full pakai Fiber optic. Untuk aplikasi database hanya 1 minggu. Penentuan akses point melalui survei dan melihat permintaan Bumdes. Akses point ditentukan oleh Bumdes.” Tukas Erdian Kusuma, branch manager Kediri PT. Ambhara Duta Santi. bby