News Feed

Poktan Sri Rejeki Panen Padi Varietas Black Madras

satuwarta.id – Kelompok Tani Sri Rejeki Kelurahan Banaran, Kecamatan Pesantren , Jum’at, (11/3/2022) melakukan panen varietas Black Madras. 

Khadariyanto, ketua Poktan Sri Rejeki mengatakan padi yang diklaim baru pertama kalinya ditanam di Kota Kediri tersebut memiliki masa tanam yang relatif lebih singkat.

“Saya juga kaget ternyata masa tanamnya nggak sampek 100 hari, antara 75-80 hari sudah bisa dipanen. Relatif lebih cepat dibandingkan jenis-jenis padi yang lain,” terangnya saat ditemui di sela-sela panen, Jum’at (11/3).

Tidak hanya masa tanam yang relatif lebih cepat, penampilan dari padi jenis ini pun juga berbeda dengan yang lainnya. “Cukup mencolok, seperti yang bisa kita, lihat daun dan batang padinya didominasi oleh warna ungu gelap kehitam-hitaman sesuai dengan namanya, namun untuk bulir padinya tetap berwarna putih,” jelasnya sambil menunjukkan tanaman padinya.

Sementara itu, Khadariyanto mengungkap alasannya bersama anggota poktan Sri Rejeki menjajal varietas padi itu.

“Kandungan gula yang rendah dari varietas padi ini sangat relevan dengan pola perilaku masyarakat yang belakangan ini lebih memilih menu-menu sehat untuk mencukupi asupan nutrisi mereka,” terangnya.

Untuk lahan seluas 30 ru (421,95 m2) yang pihaknya tanami, Khadariyanto menebar benih sebanyak 2 kilogram. Sedangkan per kilogram benih padi varietas Black Madras ini ia beli dengan harga 50 ribu rupiah.

“Saya rasa padi varietas ini cukup menguntungkan untuk ditanam, menimbang dari harga benih, waktu tanam, dan ketahanannya terhadap serangan hama seperti tikus dan wereng,” pungkasnya.

Ditemui di waktu yang sama, Sri Harnanik, koordinator penyuluh pertanian di Kecamatan Pesantren, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri mengatakan bahwa upaya yang dilakukan oleh Poktan Sri Rejeki ini juga sekaligus menjadi pilot project sebelum nantinya disosialisasikan ke poktan lain.

“ Kami juga lakukan Ubinan Pengawasan Penggunaan Sarana Pertanian (Swakarsa) untuk mengetahui perbandingan hasil panen dengan padi konvensional yang sudah umum ditanam di Kota Kediri,” terangnya.

Dari hasil penimbangan berdasarakan 2 petak ubinan, petak pertama (sisi selatan) didapatkan hasil panen sebanyak 3,7 kilogram, petak kedua (sisi utara) didapatkan sebanyak 3,9 kilogram dengan rata-rata hasil panen untuk dua petak tersebut adalah 3,8 kilogram.

“Artinya padi varietas ini dapat menghasilkan panen basah sebesar 6080 ton/ha,” kata Nanik.

Sementara itu, Mochammad Ridwan, Kepala DKPP Kota Kediri sangat mendukung upaya pengembangan varietas padi rendah glukosa ini.

“Semoga ke depannya masyarakat bisa beralih mengonsumsi beras sehat agar mencapai ketahanan pangan,”, ungkap Ridwan. by

Tags
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close