Pesan Kartini Polres Kediri Untuk Para Kartini Milenial
satuwarta.id – Peringatan Hari Kartini setiap tanggal 21 April memberi kesan tersendiri bagi salah satu Kartini di jajaran Polres Kediri, Kompol Erlina Rahmawati. Wanita yang sehari-hari bertugas sebagai Kabag Ren Polres Kediri itu mengungkapkan Kartini pada masa lampau, identik dengan Konco Wingking (teman di dapur, red), tapi Kartini zaman sekarang tidak.
Kartini masa kini harus punya semangat tinggi untuk hidup, bekerja, berkarya, dan melahirkan generasi penerus yang cerdas, serta bermanfaat bagi Nusa dan Bangsa Indonesia
“Ke depan, saya berpesan kepada generasi muda, terutama Kartini di era Milenial, supaya mereka tetap bisa berjuang sesuai zamannya, kuasai teknologi informasi, kembangkan bakat, dan yang terpenting tidak melupakan kodrat sebagai perempuan,”ujar Kompol Erlina.
Tinggal di Warujayeng, Kabupaten Nganjuk sekitar satu jam perjalanan dari kantornya, ibu empat anak ini menuturkan kaum wanita sekarang memiliki tantangan tersendiri.
“Perjuangan Kartini pada zaman dulu, yakni berjuang melawan penjajah. Tapi sekarang, kita sebagai kaum perempuan mempunyai tantangan sendiri. Misal, mereka yang bekerja di kantor dan dalam waktu bersamaan menjadi seorang ibu, maka ini pun tantangan, yaitu bagaimana menyeimbangkan peran antara sebagai abdi negara dan ibu rumah tangga,” kata Kabag Ren Polres Kediri, Kompol Erlina Rahmawati, saat ditemui di Mapolres Kediri, Kamis (21/4/2022).
Kompol Erlina, memiliki cara tersendiri untuk mengoptimalkan peran sebagai ibu bagi empat anaknya di rumah. Terlebih, pihaknya juga masih memiliki anak berusia tiga tahun yang memerlukan perhatian lebih.
“Setiap kali selesai bertugas di kantor, sebisa mungkin saya absen semua anak. Saya menggunakan telepon seluler untuk mengetahui kabar mereka di rumah, sehingga kapanpun aktivitasnya tetap terpantau dengan baik,” katanya.
Ia menilai, menjadi seorang ibu yang bekerja memang ada manfaat lebih dan dampaknya. Seperti bisa menambah pendapatan keluarga, serta dapat mengembangkan diri. Namun yang terpenting waktu antara keluarga dan pekerjaan diusahakan seimbang.
Kompol Erlina mencontohkan, jika seorang ibu yang bekerja memiliki karir cemerlang di kantor, tetapi menelantarkan pendidikan anak, maka hal itu tidak bisa didiamkan begitu saja. Begitu sebaliknya, ketika terlalu mementingkan keluarga, tapi pekerjaan di kantor terabaikan, maka karir ikut dipertaruhkan. by