Pemanfaatan QRIS Memudahkan Para Pedagang Pasar
satuwarta.id – Layanan e-Retribusi mulai diterapkan di pasar tradisional Kabupaten Kediri. Pemanfaatan transaksi digital melalui platform QRIS itu bukan tanpa hambatan. Untuk di pasar induk pare sendiri saat ini baru di angka 50 persen.
” Tugas kita untuk melakukan sosialisasi penggunaan QRIS supaya paling tidak di angka 80 -90 persen baru bisa terjadi di pasar pasar lain. Kalau masih 50 persen realisasinya belum berjalan dengan baik. Karena itu kita harus sosialisasikan terus pada pedagang di sini,” tutur Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana kepada satuwarta.id
Kepala BI Perwakilan Kediri Sofwan Kurnia menambahkan dengan pedagang dan pasar sebagian sudah berumur, memang butuh edukasi lebih. Sofwan menjadikan aplikasi pesan WhatsApp sebagai contoh. Mereka yang sudah berumur awalnya memakai pesan singkat atau SMS , tapi setelah mengenal WhatsApp lebih jauh, para orang tua itu justru lebih memilih menggunakan WhatsApp.
Sofwan sendiri mengatakan aplikasi mobile banking Bank Jatim yang digunakan juga cukup mudah untuk orang tua.
” Awalnya berat , tapi saya lihat mobile banking Bank Jatim fiturnya user friendly, tulisan besar besar orang tua tidak kesulitan. Untuk QRIS di halaman pertama langsung muncul fitur QRIS. Semua memudahkan orang tua, tinggal klik QRIS, keluar scanning, setelah itu cari QRIS yang mau discan lalu input nominal, ” tukasnya.
Penggunaan QRIS sendiri – menurut Sofwan sangat lebih mudah, dibanding metode transaksi non tunai lain.
” Lebih mudah dari transfer ATM yang beberapa langkah. Lebih mudah untuk pedagang, dan juga terhindar dari uang palsu. serta terhindar dari penyebaran virus covid di era pandemi, ” pungkasnya. (dd/bby)