satuwarta.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menghimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan takbir keliling dan membatasi jumlah jamaah pada saat shalat Ied.
Hal itu diungkapkan Khofifah saat meninjau lokasi karantina Pekerja Migran Indonesia (PMI), di sanggar Pramuka, kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun.
Dalam kunjungan itu, Gubernur Jatim didampingi Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto, dan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, serta jajaran petinggi Polda Jatim dan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko.
“Hal-hal yang terkait nanti dengan shalat Idul fitri, silaturahim unjung-unjung pada saat Idulfitri, takbiran, dan seterusnya. Mohon semuanya dijaga, kali ini tidak melakukan takbir keliling, kali ini semua masjid harus melakukan proses yang teridentifikasi memastikan bahwa semua protokol kesehatan dilakukan dengan sangat teliti dan detail, dengan persentase tertentu,” tutur Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah berharap panitia sholat Idul fitri melakukan pendataan kepada para jamaah untuk menjaga terjadi kerumunan jamaah.
“Jadi kalau ini orange maka maksimal 25%. Oleh karena itu, mendaftarkan lebih awal lebih baik. Masjid-masjid di Jawa Timur kita mohon menggunakan format dengan mendaftarkan para calon jamaahnya. Sehingga tidak tiba-tiba pagi kemudian yang berkeingin salat ied banyak lalu mereka akhirnya berhimpit. Sangat kita mohon semua kita lakukan kewaspadaan berganda,” pungkas Khofifah. (bby)