satuwarta.id – Pelatih Persik Javier Roca enggan mengomentari kepemimpinan wasit Ginanjar Rahman Latief yang dianggap merugikan Persik Kediri.
Seperti diketahui gol tunggal Arema yang menjadi petaka bagi Persik Kediri terjadi pada masa injury time. Pergerakan Irsyad Maulana di sisi kanan tepi kotak penalti dikawal ketat Agil Munawar. Sejurus kemudian terjadi kontak antara keduanya, dan Irsyad terjatuh.
Melihat itu, Ginanjar Rahman langsung meniup peluit tanda terjadinya pelanggaran, dan memberikan penalti untuk Arema. Keputusan itu diprotes para pemain Persik. Namun sang wasit tak bergeming.
Dari tayangan lambat antar kedua pemain memang terjadi kontak, namun di luar kotak penalti sementara posisi terjatuh Irsyad baru di dalam kotak penalti.
” Saya juga selalu berpikir positif, jika menurut wasit itu penalti ya sudah. Namun saya memang menyayangkan terjadi di menit akhir, tetapi saya pikir ini kesalahan kami dan bukan siapa-siapa,” ujar Javier Roca.
Meski kalah, Roca menyebut peluang anak asuhnya untuk lolos ke babak selanjutnya masih terbuka lebar dan dirinya menegaskan akan berupaya membangkitkan kembali daya juang anak asuhnya di laga kontra PSM Makassar (15/6) mendatang.
“Masih ada 1 pertandingan lagi, kami akan mencoba bermain atraktif, memainkan sepakbola sesungguhnya saat melawan PsM Makasar nanti. Masih ada waktu untuk memperbaiki kekurangan yang ada di pertandingan melawan Arema malam ini,” ungkapnya usai pertandingan.
Laga pamungkas yang akan dimainkan Minggu (19/6) nanti akan menjadi laga hidup mati bagi keempat tim yang kesemuanya masih berpeluang lolos ke babak 8 besar. by