Ditetapkan Ketua HKTI Kab Kediri, Siap Gaungkan Telonisasi 1 Juta Hektar
satuwarta.id – Musyawarah Cabang (Muscab) Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (DPC HKTI) Kabupaten Kediri menetapkan Sumadianto sebagai ketua DPC HKTI Kabupaten Kediri.
Sumadianto ditetapkan secara aklamasi untuk memimpin DPC HKTI Kabupaten Kediri untuk masa bakti 2022-2027, melalui musyawarah cabang yang digelar di Joglo Indoputra, Dusun Bulurejo, Desa Wonorejo, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, Senin, (17/10/2022).
Usai ditetapkan ketua HKTI Kabupaten Kediri, Sumadianto turut menetapkan tim formatur untuk membentuk kepengurusan PAC. Kehadiran PAC tersebut, nantinya akan menjalankan amanah dan tugas untuk mengembangkan organisasi dalam memajukan sektor pertanian di Kabupaten Kediri.
“Kita mengemban amanah bagaimana bisa memajukan pertanian, perkebunan, peternakan dan juga perikanan. Suatu tugas dan amanah yang cukup berat bagi kita. Tapi jika nanti di-support, didukung PAC-PAC yang ada di kecamatan, juga dari dinas, kepala daerah, Insya Allah akan lebih ringan,” tukas Sumadianto.
Pria yang berprofesi sebagai pengusaha itu menuturkan kedepan sebagai salah satu program awalnya sebagai ketua HKTI, merencanakan adanya korporasi di pertanian untuk mewadahi para pelaku pertanian. Baik itu petani, pelaku usaha dan nantinya konsumen.
“Sudah menjadi tugas kita bagaimana mencapai kemakmuran. Setelah orde baru itu model pertanian ini semua ini hampir individualisme. Akhirnya tidak terbentuk namanya kekuatan ekonomi. Harapan saya ada yang namanya korporasi di pertanian, ” tegasnya lagi.
Selain korporasi pertanian, Sumadianto akan mempersiapkan program telonisasi satu juta hektar. Dalam program tersebut nantinya lahan-lahan yang kurang produktif dan lahan yang terlantar bakal dimanfaatkan untuk tempat budidaya ketela.
Ketela tersebut nantinya akan ditampung dan diproses untuk bahan baku moccaf. Menurut Sumadianto, moccaf yang harganya lebih murah daripada terigu berpotensi besar sebagai untuk dikembangkan, terutama untuk UMKM Bakery. Moccaf sendiri selama ini kebanyakan lebih dimanfaatkan di dunia kesehatan, sementara untuk konsumsi masih belum banyak.
“Kalau harga moccaf bisa lebih murah dari harga terigu secara otomatis UMKM di bakery dan lain-lain itu juga akan berkembang. Sehingga nanti multi efek daripada program ini bisa luar biasa terutama di perekonomian Kabupaten dan Kota Kediri,” tambah Sumadianto.
HKTI sendiri, usai musyawarah cabang dan pelantikan ini diharapkan nantinya bisa berdampingan bersama pemerintah daerah untuk memajukan pertanian ke arah pertanian modern serta memakmurkan masyarakat Kediri terutama dalam bidang pertanian.
Besar harapan, lewat telonisasi, pertanian Kabupaten Kediri bisa makin berkembang dan menjadi food estate (lumbung pangan) Ketela di Jawa Timur. Hal itu sesuai dengan harapan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa agar di Jawa Timur makin banyak food estate sebagai bagian dari ketahanan pangan.
“Ini jadi PR kita bersama bagaimana kita nanti bisa mendapat dukungan dari pemerintah daerah. Karena memang pastinya saya ingin menggaungkan program perdana telonisasi dari kabupaten Kediri. Setelah pelantikan kita akan bertemu dengan pimpinan pusat, akan saya sampaikan. Saya yakin akan pangan alternatif ini mendapat support,” pungkas Sumadianto.
Musyawarah cabang HKTI Kabupaten Kediri dihadiri perwakilan DPD HKTI Jawa Timur, perwakilan PAC se-kabupaten Kediri serta perwakilan Pemerintah Kabupaten Kediri. tam