satuwarta.id – Peringatan hari jadi Kabupaten Kediri ke 1218 diperingati dengan istimewa. Selain melangsungkan upacara tradisi di wilayah Waduk Siman, pengenalan baju adat khas Kediri, pada Jumat, (25/03/2022) turut digelar parade cikar.
Dipimpin langsung Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, parade cikar dimulai dari Taman Totok Kerot, Pagu, kemudian memutari Monumen Simpang Lima Gumul, dan finish di depan Bank Daerah Kabupaten Kediri.
begitu sampai di SLG, turun dari cikar warga sudah mengantre minta foto bareng Mas Dhito.
“Hari ini ulang tahun Kabupaten Kediri ke 1218, selaku Bupati Kediri dan seluruh jajaran pemerintahan kabupaten kita bersama-sama berdoa, seluruh masyarakat Kabupaten Kediri tetap terus sejahtera, tetap terus bahagia, itu doa saya kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kediri,” ungkap Mas Dhito – sapaan akrab Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana
Parade cikar ini, tukas Mas Dhito sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya masa lampau agar tidak hilang ditelan jaman.
” Mengingat ada salah satu moda transportasi yang dulunya memang untuk digunakan manusia ataupun barang-barang hasil perkebunan ataupun pertanian yang namanya cikar. Parade ini untuk memberitahu anak cucu kita bahwa ada moda transportasi bukan delman, bukan juga andong, tapi namanya cikar, ” tukas Mas Dhito.
Tidak sekedar memimpin dengan menumpang cikar terdepan, Mas Dhito rupanya juga penasaran untuk mencoba mengendalikan cikar. Jelang finish, Mas Dhito sapaan akrab Bupati Kediri – mengambil alih kendali cikar dari pengendali cikar atau yang biasa disapa Bajingan.
” Teman-teman Bajingan itu minta untuk dirutinkan maka nanti Pemerintah kabupaten akan mencarikan ruang untuk kita membuatkan acara rutin parade cikar. Kemungkinan kalau kondisi covid sudah mereda maka tidak menutup kemungkinan akhir tahun kita akan buat parade atau Pekan Budaya Kabupaten Kediri, ” tukas Bupati Kediri.
Sutarman, sesepuh bajingan asal Kecamatan Pagu yang cikarnya dinaiki Mas Dhito pun terlihat senang adanya event itu, apalagi yang naik seorang bupati. Dia yang berada di dekat Mas Dhito sepanjang perjalanan terlihat santai mengendalikan sapi yang menarik cikar itu.
“Remen sanget, piyantune sae, sopan. Kaliyan tiyang alit purun nyopo (senang sekali, Mas Dhito bagus, sopan. Sama rakyat kecil mau menyapa),” ucap sesepuh bajingan yang akrab disapa Mbah Man itu.
Sementara itu, menurut Koordinator Komunitas Bajingan Pradika Ipung Hariyanto untuk mempersiapkan Parade Cikar ini memerlukan waktu sekitar 7 hari. Cikar yang ikut ambil bagian dalam parade ini ada sekitar 20 buah cikar.
” Kita persiapkan yang jauh-jauh kita koordinasikan untuk angkutan dan lain-lain sebagainya. Karena untuk cikar besar ini tidak bisa diangkut dengan sepeda motor ataupun truk biasa. Kemarin ada yang memakai truk yang besar atau trailer. Sapinya sendiri pilihan, memang sapi-sapi yang bekerja menarik cikar, ” ujar desa Semanding, kecamatan Pagu itu. by