satuwarta.id – 10 sapi di kota Kediri diketahui suspek penyakit mulut dan kuku. Dari jumlah itu 7 sapi sebelumnya diketahui berasal dari kecamatan Mojoroto, dan sisanya berasal dari wilayah kecamatan Pesantren.
Suspek itu diketahui setelah pihak DKPP kota Kediri, menerima laporan dari pemilik sapi di wilayah Kelurahan Blabak, Kecamatan Pesantren. Setelah dilakukan pemeriksaan diketahui ada 3 ekor sapi yang tengah turun nafsu makan, mengeluarkan air liur berlebih, dan malas bergerak.
” Setelah kita cek fisik ada lesi-lesi atau luka-luka di sekitar mulut. Ada di ujung lidah Kemudian kakinya pada salah satu sapi menunjukkan gejala perlukaan. Kemudian yang ketiga, setelah kita periksa ternyata yang satu ekor mulai menurun nafsu makannya. Jadi yang 3 ekor kita beri pengobatan. Dari pemeriksaan, dari gejala klinis mengarah ke penyakit mulut dan kuku, ” tutur dokter hewan Pujiono.
Menuturkan untuk memastikan atau penegakan diagnosa, hasil sample telah dibawa ke lab provinsi Jawa Timur. ” Mungkin 2 atau 3 hari kedepan keluar hasilnya, ” tambah pria yang juga Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan DKPP Kota Kediri tersebut.
Sapi yang diperiksa sendiri adalah sapi milik pedagang. Sapi-sapi ini nantinya akan terus dipantau selama 2 pekan kedepan.
” Kita akan cek lokasi, kemudian simptomnya kita obati, untuk peternaknya harus sabar untuk ngeloloh atau menyuapi sapinya. Tujuannya karena ini demam, kemudian nyeri-nyeri biasanya kalau sakit seperti itu, kemudian perlu tambahan vitamin dan antibiotik untuk infeksi sekunder. Jadi itu. supaya badannya tetap nyaman nanti bisa makan. Kalau bisa makan daya tahan tubuh meningkat, ” pungkas drh Pujiono. by
